BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan
merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka bumi ini. Dalam
ekosistem terdapat dua macam komponen yang saling ketergantungan, yaitu
komponen biotik dan komponen abiotik . komponen biotik terdiri dari tumbuhan,
hewan, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik antara lain : udara, gas,
angina, cahaya, matahari, dan sebagainya. Antara komponen biotik dan abiotik
saling mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk
melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis di butuhkan oleh makhluk hidup
lainnya. Oleh karena itu, kami mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah
benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Atas dasar keingintahuan kami melakukan
penelitihan ini untuk membuktikan apakah kacang hijau dapat tumbuh terhadap
intensitas cahaya dan apakah kacang hijau tanpa air. Maka dari itu kami
melakukan eksperimen ini untuk membuktikan kebenaran dari pernyataan di atas.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa ada pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau
?
2. Apa ada perbedaan
antara tumbuhan kacang hijau di tempat gelap dan tumbuhan kacang hijau di tempat terang
? Mengapa ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan kami melakukan penelitihan ini adalah sebagai berikut:
1 Mengetahui apakah cahaya matahari berpengaruh terhadap
pertumbuhan kacang hijau
2.Mengetahui dan mengkaji masalah
pengaruh cahaya matahari terhadap tanaman kacang hijau.
3. Mengetahui bagaimana cahaya matahari
dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari ekspeimen
di atas adalah:
a. Sebagai
petunjuk dan cara mengetahui tentang menanam tanaman kacang hijau
b.
Sebagai pengembangan ilmu biologi dalam kehidupan keseharian
c. Mengetahui pentingnya pengaruh cahaya
matahari pada pertumbuhan tanaman
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan salah satu
tanaman semusim yang berumur pendek(kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut
juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan,
tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini:
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna radiata atau Phaseolus radiatus
2.1.1. Morfologi Tanaman Kacang Hijau
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua.Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji.
Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam . Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.
2.2 Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan
adalah pertambahan ukuran (massa,panjang) secara kuantitatif yang dihasilkan
dari pertumbuhan jumlah sel dan bersifat irreversibel (tidak dapat kembali).
Perkembangan adalah proses maju kedewasaan secara kuantitatif terhadap
pengembangan tubuh organisme
2.2.1 Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
§
Faktor
luar
1. Nutrisi
2. Air
3. Suhu
4. Kelembapan
udara
5. Oksigen
6. Tingkat
kesamaan & basa (PH)
7. Cahaya
v Cahaya
Merupakan
faktor utama sebagai energi dalam fotosintesis, untuk menghasilkan energi.
Kekurangan cahaya akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun
kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Kekuranagan cahaya pada saat
pertumbuhan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang
kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran lebih kecil,
tipis, pucat.
Banyaknya
cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya,
cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat
menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan). Pertumbuhan yang
cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
Cahaya
juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan yang dapat berbunga
pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek daripada waktu
gelapnya). Ada pula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang (lamanya
penyinaran lebih panjang daripada waktu gelapnya). Hal tersebut berhubungan
dengan aktifitas hormon fitokrom dalam tumbuhan. Selain mempengaruhi
pembungaan, fitokrom berpengaruh terhadap etiolasi, pemanjangan batang,
pelebaran daun, dan perkecambahan.
Fitokrom
adalah protein dengan kromatofora yang mirip fikosianin. Fitokrom mempunyai dua
macam struktur yang reversible yaitu yang dapat mengabsorpsi cahaya merah (600
nm) disingkat Pr dan yang dapat mengabsorpsi cahaya merah
jauh, far red (730 nm) disingkat Pfr.
§ Faktor Dalam (Internal)
Farktor internal merupakan pengaruh yang terjadi dari
dalam tanaman. Pengaruh ini dapat berupa genetik maupun fisiologis. Pengaruh
oleh gen sudah sangat jelas dalam tanaman. Sebuah tanaman akan bertumbuh sesuai
dengan gen dari dalam dirinya yang diturunkan oleh induk tanaman tersebut
(faktor hereditas). Berbeda dengan itu, faktro fisiologis meliputi enzim
(sebagai biokatalisator untuk mempercepat reaksi metabolisme), vitamin, dan
hormon.
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman ada
beberapa dan dibagi menjadi 2 kelompok, yang memicu pertumbuhan serta yang
menghambat pertumbuhan.
·
v Pemicu Pertumbuhan
Hormon yang dapat memicu pertumbuhan terdiri dari
auksin, giberelin, kalin, dan sitokinin.
Hormon auksin berperan dalam pemanjangan, pembelahan,
dan diferensiasi sel. Selain itu pada buah tanpa biji (partenokarpi), hormone
ini berpengaruh dalam pengguguran daun peran dalam dominansi apical. Proses ini
disebut sebagai absisi.
Hormon giberilin memiliki peran dalam perkecambahan
dan perkembangan embrio. Giberilin juga membantu pembentukan biji dan buah. Hal
penting lainnya mengenai hormone ini ialah hormone ini bersinergis (bekerja
sama) dengan auksin.
Hormon
etilen berperan dalam pematangan buah dan kerontokan daun. Akan tetapi, jika
jumlah etilen melebihi jumlah hormone auksin dan giberilin, penghambatan
terhadap pembentukan organ tumbuhan justru terjadi. Hal unik dari etilen
adalah, jika hormone ini bekerja sama dengan auksin, dapat mempercepat
pembentukan bunga.
Hormon
sitokinin berperan dalam sitokinesis. Beberapa fungsi dari sitokinin adalah:
- Merangsang
bentuk akar serta cabang dan batang serta cabang-cabangnya juga.
-
Mengatur pertumbuhan daun dan pucuk.
-
Berperan dalam perbesaran daun muda.
- Mengatur
pembentukan bunga dan buah.
- Penghambat
penuaan tanaman. Hal ini dilakukan dengan cara merangsang proses transportasi
garam-garam mineral dan asam amino ke daun.
v Penghambat Pertumbuhan
Hormon penghambat pertumbuhan terdiri dari asam
absisat, kalin, asam traumalin, dan gas etilen.
Asam absisat
merupakan inhibitor yang adalah antagonis dengan auksin dan giberelin. Asam
Absisat juga berperan dalam penuaan tanaman.
Hormon kalin dapat menghambat dalam organogenesis.
Hormon ini juga dibagi menjadi 4 sesuai hambatan yang dilakukan:
§ Rizokalin: pembentukan akar.
§ Kaulokalin: pembentukan batang.
§ Filokalin: pembentukan daun.
§ Antokalin: pembentukan bunga.
Asam
traumalin dapat menghambat regenerasi sel dalam tanaman. Hal ini menyebabkan
tumbuhan tidak dapat tumbuh dengan baik dan dapat mati.
BAB
III
METODOLOGI
3.1 Tempat : SMAN 10 FAJAR
HARAPAN BANDA ACEH
3.2 Waktu : 1 September
3.3 Alat dan bahan
a. 20 buah biji kacang hijau
b. 2 buah pot yang berisi tanah
c. Alat
ukur
d. Air
3.4 Cara kerja
a. Tanam kacang dalam masing-masing pot dan beri nama label
pada kedua pot (pot I dan pot II)
b.
Letakkan pot I
ditempat terang, dan pot II ditempat gelap. Siram setiap hari.
c.
Jika biji telah
tumbuh, ukur panjang batang (tinggi kecambah) dari kedua tanaman dalam pot tersebut.
d.
Lakukan pengukuran
hingga 7 hari dan tuliskan dalam tabel.
e.
Hitung rata-rata
tinggi kecambah perhariuntuk kedua percobaan tersebut dihari ketujuh, hitung
rata-rata secara keseluruhan untuk tiap percobaan.
f.
Buat grafik
pertumbuhan perkecambahan.
g.
Buat kesimpulan
tentang percepatan tumbuh kecambah pada
tempat yang berbeda intensitas cahayanya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
HASIL
TABEL PENGAMATAN DI TEMPAT GELAP
NO
|
Hari/Tanggal
Pengamatan
|
Tinggi Kecambah (cm)
|
Rata-rata
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
|
||
1
|
Selasa/
01-09-15 |
0
|
0
|
0
|
0
|
0,4
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0,3
|
0,7
|
2
|
Rabu/
02-09-15 |
2,7
|
3
|
2
|
1,5
|
2
|
1
|
3
|
2
|
3
|
0,3
|
2,05
|
3
|
Kamis/
03-09-15 |
3
|
3,2
|
2,5
|
2
|
2,5
|
1,5
|
3,5
|
3,2
|
3,5
|
0,3
|
2,52
|
4
|
Jumat/
04-09-15 |
13
|
13,5
|
8,2
|
8,3
|
6
|
6
|
7
|
5,8
|
7,5
|
1,3
|
7,66
|
5
|
Sabtu/
05-09-15 |
20
|
21,4
|
12,3
|
19,4
|
19
|
20
|
15
|
10,2
|
13,3
|
2,4
|
15,3
|
6
|
Minggu/
06-09-15 |
23,3
|
25,9
|
18,6
|
20
|
20,6
|
24,2
|
19
|
19
|
17,5
|
4
|
19,21
|
7
|
Senin/
07-09-15 |
27,5
|
30,3
|
20,4
|
25,7
|
25,8
|
28
|
23,2
|
21,3
|
20,3
|
6,7
|
22,92
|
|
Rata-
rata
|
|
9,96
|
TABEL PENGAMATAN DI TEMPAT TERANG
NO
|
Hari/Tanggal
Pengamatan
|
Tinggi Kecambah (cm)
|
Rata-rata
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
|
||
1
|
Selasa/
01-09-15 |
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2
|
Rabu/
02-09-15 |
0,2
|
0,6
|
0,9
|
0,1
|
1,5
|
1,6
|
1,8
|
0,8
|
1,1
|
0,8
|
0,94
|
3
|
Kamis/
03-09-15 |
0,5
|
1,2
|
1,7
|
0,4
|
4,4
|
3,7
|
3,5
|
1,3
|
7,9
|
1,5
|
2,61
|
4
|
Jumat/
04-09-15 |
1,6
|
5,2
|
5,4
|
1,1
|
6,1
|
7,0
|
5,8
|
5,8
|
7,1
|
3,2
|
4,83
|
5
|
Sabtu/
05-09-15 |
6,5
|
8,3
|
7,8
|
1,1
|
8,1
|
9,3
|
9,4
|
9,2
|
8,2
|
7,2
|
7,51
|
6
|
Minggu/
06-09-15 |
8,2
|
9,6
|
10,2
|
2,3
|
10,9
|
12,2
|
13,1
|
11,7
|
10,6
|
9,8
|
9,86
|
7
|
Senin/
07-09-15 |
11,5
|
13,5
|
13,8
|
4,1
|
15,4
|
14,9
|
15,7
|
14,2
|
14,1
|
12,9
|
13,01
|
|
Rata-
rata
|
|
5,54
|
4.2
PEMBAHASAN
Cahaya
memegang peranan penting dalam proses fisiologis tanaman, terutama
fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Faktor
lingkungan (cahaya) sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah/kacang
hijau ini. Cahaya yang selain berpengaruh terhadap proses fotosintesis juga
berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap organ dan keseluruhan tumbuhan.
Dalam
keadaan terang, batang memiliki auksin yang sedikit, karena auksin mengalami
kerusakan jika terkena cahaya sehingga pertumbuhan tumbuhan pun terhambat.
Tetapi walaupun begitu, tumbuhan dalam keadaan terang memiliki banyak klorofil
dan tumbuh berkembang. Sedangkan dalam keadaan gelap, batang memiliki banyak
auksin sehingga tumbuh lebih panjang. Tetapi dalam keadaan gelap ini walaupun
tumbuh dengan lebih cepat daripada yang terkena cahaya, tumbuhan menjadi pucat
karena kekurangan klorofil, kurus, tidak berkembang (mengalami etiolasi),
batang membengkok ke arah cahaya dan berumur pendek.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tanaman kacang hijau yang ditaruh di
kegelapan pertumbuhannya lebih cepat dan tinggi dari pada tanaman yang terkena
banyak sinar natahari
Akan tetapi batang tanaman tersebut
tidah bisa tegak, melainkan melengkung. Begitu juga dengan daunnya. Daun
tanaman tersebut nampak layu dan tidak segar, serta berwarna hijau
kekuning-kuningan dan agak pucat.
Sedangkan tanaman kacang hijau yang
mendapatkan sedikit sinar matahari / diletakkan di tempat redup pertumbuhannya
berjalan normal. Tanaman nampak segar karena mendapatkan cukup sinar matahari.
Daun tanaman tersebut berwarna hijau tua. Pertumbuhannya berjalan normal ke
atas. Dengan demikian, sinar matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman kacang hijau. Dan tumbuhan yang tidak di beri air tidak tumbuh.
5.2 Saran
Pertumbuhan kacang hijau juga bisa
tumbuh dalam kegelapan maupun dalam keadaan terang. Kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan yang mendasar pada laporan ini yang perlu di perbaiki. Oleh
karena itu kami mohon bagi pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun kami untuk memperbaiki laporan ini dengan sebaik-baiknya.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
laporan ini selanjutnya.
Daftar Pustaka
Lampiran
Gelap Terang Pada Hari ke-7
·
Gelap
Terang
Comments
Post a Comment