Sistem Pertahanan Tubuh Manusia (Sistem Imun)
Disusun oleh :
Fiki Amalia
XI MIA 4
TAHUN AJARAN 2014/2015
SMA NEGERI 10 FAJAR
HARAPAN
BANDA ACEH
Pengertian, Fungsi dan Mekanisme
Sistem Imun Tubuh Manusia
Peta Konsep
Sistem imun atau sistem pertahanan pada tubuh manusia
sangat berguna untuk menjaga kita agar dapat beraktivitas seperti biasa. Dengan
sistem imun kita dapat terhindar dari berbagai macam penyakit yang berada
di sekitar kita.
Sistem kekebalan
tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis
yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme sehingga tidak
mudah terkena penyakit. Sistem
imun yaitu gabungan dari
sel/molekul/jaringanyang berperanan dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi.
Pengertian lain untuk sistem imun yaitu reaksi
yang dipelihatkan oleh sel/molekul/bahan lainnya terhadap mikroba. Jika sistem imun bekerja dengan benar, sistem ini akan
melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, sertamenghancurkan sel
kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Sebaliknya, jika sistemimun melemah,
maka kemampuannya untuk melindungi tubuh juga berkurang,sehingga menyebabkan
patogen, termasuk virus penyebab demam dan flu, dapatberkembang dalam tubuh.
Sistem imun juga memberikan pengawasan terhadappertumbuhan sel tumor. Terhambatnya
mekanisme kerja sistem imun telahdilaporkan dapat meningkatkan resiko terkena
beberapa jenis kanker.
Pada sistem imun ada istilah yang disebut Imunitas.
Imunitas sendiri adalah ketahanan tubuh kita atau resistensi tubuh kita
terhadap suatu penyakit. Jadi sistem imun pada tubuh kita mempunyai imunitas
terhadap berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan tubuh kita.
Organ Asal Sistem Imun
1. Sumsum tulang
2. Kelenjar Thymus
3. Kelenjar limfe/getah bening
4. Mukosa jaringan limfoid terkait (MALT)
1. Sumsum tulang
2. Kelenjar Thymus
3. Kelenjar limfe/getah bening
4. Mukosa jaringan limfoid terkait (MALT)
Fungsi Sistem Imun
Fungsi sistem imun sendiri ada 7, yaitu :
1.
Pertahanan
2.
Peremajaan
3.
Melindungi tubuh dari serangan benda asing atau
bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh
4.
Menghilangkan jaringan sel yang mati atau rusak
(debris cell) untuk perbaikan jaringan
5.
Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
6.
Menjaga keseimbangan homeostatis dalam tubuh.
7.
Menghancurkan mikroorganisme/substansi asing dalam tubuh
Klasifikasi Sistem Imun
Berdasarkan responnya terhadap suatu jenis penyakit, sistem
imun dibagi menjadi 2 macam, yaitu Sistem Imun
Non-Spesifik dan Sistem Imun Spesifik.
1.
Sistem Imun Non-Spesifik
/ Innate /Alami
- Yaitu sistem pertahanan yang sudah ada dalam tubuh
- Dapat mendeteksi benda asing yang masuk dan melindungi tubuh
- Tidak dapat mengenali benda asing yang masuk
Meliputi :
1. Reaksi inflamasi
2. Protein antivirus/interferon
3. Sel Natural Killer (NK)
4. Sistem komplemen
Lapisan dalam Imunitas Tubuh
1. Lapisan pertama/physcal barrier : kulit, membran mukosa, kelenjar keringat, sebum, kelenjar air mata, silia, asam lambung, kelenjar ludah
2. Lapisan kedua : sel leukosit fagositik, protein antimikroba dan respon inflamasi
3. Lapisan ketiga : sel limfosit dan antibodi
- Yaitu sistem pertahanan yang sudah ada dalam tubuh
- Dapat mendeteksi benda asing yang masuk dan melindungi tubuh
- Tidak dapat mengenali benda asing yang masuk
Meliputi :
1. Reaksi inflamasi
2. Protein antivirus/interferon
3. Sel Natural Killer (NK)
4. Sistem komplemen
Lapisan dalam Imunitas Tubuh
1. Lapisan pertama/physcal barrier : kulit, membran mukosa, kelenjar keringat, sebum, kelenjar air mata, silia, asam lambung, kelenjar ludah
2. Lapisan kedua : sel leukosit fagositik, protein antimikroba dan respon inflamasi
3. Lapisan ketiga : sel limfosit dan antibodi
Sistem imun non-spesifik adalah sistem imun yang
melawan penyakit dengan cara yang sama kepada semua jenis penyakit.
Sistem imun ini tidak membeda-bedakan responnya kepada setiap jenis penyakit,
oleh karena itu disebut non-spesifik. Sistem imun ini bekerja dengan
cepat dan selalu siap jika tubuh di datangkan suatu penyakit. Sistem
Pertahanan Tubuh Non Spesifik merupakan pertahanan tubuhyang tidak membedakan
mikrobia patogen satu dengan yang lainnya. Ciri-cirinya :
Ø
Tidak selektif
Ø
Tidak mampu mengingat infeksi yang
terjadi sebelumnya
Ø
Eksposur menyebabkan respon maksimal segera
Ø
Memiliki komponen yang mampu menangkal benda
untuk masuk ke dalam tubuh
Mekanisme sistem pertahanan tubuh nonspesifik ini diperoleh
memalui beberapa cara berikut.
Pertahanan
yang Terdapat di Permukaan Tubuh
a. Pertahanan Fisik / Mekanis
Pertahanan fisik dapat berupa kulit, lapisan mukosa /
lendir, silia atau rambut pada saluran nafas, mekanisme batuk dan bersin.
Pertahanan fisik ini umumnya melindungi tubuh dari penyakit yang berasal dari
lingkungan atau luar tubuh kita. Pertahanan ini merupakan pelindung pertama
pada tubuh kita.
b. Pertahanan Biokimia
Pertahanan biokimia ini adalah pertahanan yang berupa
zat-zat kimia yang akan menangani mikroba yang lolos dari pertahanan fisik.
Pertahanan ini dapat berupa pH asam yang dikeluarkan oleh kelenjar
keringat,asam lambung yang diproduksi oleh lambung, air susu, dan saliva.
c. Pertahanan Humoral
Pertahanan ini disebut humoral karena melibatkan
molekul-molekul yang larut unutk melawan mikroba. Biasanya molekul yang bekerja
adalah molekul yang berada di sekitar daerah yang dilalui oleh mikroba. Contoh
molekul larut yang bekerja pada pertahanan ini adalah Interferon (IFN),
Defensin, Kateisidin, dan Sistem Komplemen.
d. Pertahanan Selular
Pertahanan ini melibatkan sel-sel sistem imun dalam
melawan mikroba. Sel-sel tersebut ada yang ditemukan pada sirkulasi darah dan
ada juga yang di jaringan. Neutrofil, Basofil, Eusinofil, Monosit, dan sel NK
adalah sel sistem imun non-spesifik yang biasa ditemukan pada sirkulasi darah.
Sedangkan sel yang biasa ditemukan pada jaringan adalah sel Mast, Makrofag dan
sel NK.
e. Pertahanan
Biologis
Pertahanan secara biologi dilakukan oleh populasi
bakteritidak berbahaya yang hidup di kulit dan membran mukosa.Bakteri tersebut
melindungi tubuh dengan cara berkompetisidengan bakteri patogen dalam
memperoleh nutrisi.
Respons
Peradangan (Inflamasi)
Inflamasi merupakan respons tubuh terhadap kerusakan
jaringan,misalnya akibat tergores atau benturan keras. Proses
inflamasimerupakan kumpulan dari empat gejala sekaligus, yakni dolor (nyeri),
rubor (kemerahan), calor (panas), dan tumor (bengkak). Inflamasi berfungsi
mencegah penyebaran infeksi dan mempercepatpenyembuhan luka. Reaksi inflamasi
juga berfungsi sebagai sinyalbahaya dan sebagai perintah agar sel darah putih
(neutrofil danmonosit) melakukan fagositosis terhadap mikrobia yang
menginfeksitubuh. Mekanisme inflamasi dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.
Adanya kerusakan jaringan sebagai akibat dari
luka, sehinggamengakibatkan patogen mampu melewati pertahanan tubuh danmenginfeksi
sel-sel tubuh.
2.
Jaringan yang terinfeksi akan merangsang
mastosit untukmengekskresikan histamin dan prostaglandin.
3.
Terjadi pelebaran pembuluh darah yang
meningkatkankecepatan aliran darah sehingga permeabilitas pembuluh
darahmeningkat.
4.
Terjadi perpindahan sel-sel fagosit (neutrofil
dan monosit)menuju jaringan yang terinfeksi.
5.
Sel-sel fagosit memakan patogen.
Fagositosis
Fagositosis adalah mekanisme pertahanan yang dilakukan
olehsel-sel fagosit dengan cara mencerna mikrobia/partikel asing. Selfagosit
terdiri dari dua jenis, yaitu fagosit mononuklear dan fagositpolimorfonuklear.
Contoh fagosit mononuklear adalah monosit (didalam darah) dan jika bermigrasi
ke jaringan akan berperan sebagaimakrofag. Contoh fagosit polimorfonuklear
adalah granulosit, yaituneutrofil, eosinofil, basofil, dan cell mast (mastosit).
Sel-sel fagosit akan bekerja sama setelah memperoleh sinyal kimiawi dari
jaringan yang terinfeksi patogen. Berikut ini adalah proses fagositosis :
1.
Pengenalan (recognition), mikrobia atau partikel
asing terdeteksioleh sel-sel fagosit.
2.
Pergerakan (chemotaxis), pergerakan sel fagosit
menuju patogenyang telah terdeteksi. Pergerakan sel fagosit dipacu oleh zat
yangdihasilkan oleh patogen.
3.
Perlekatan (adhesion), partikel melekat dengan
reseptor padamembran sel fagosit.
4.
Penelanan (ingestion), membran sel fagosit
menyelubungi seluruh permukaan partikel asingdan menelannya ke sitoplasma dalam
sebuah gelembung mirip vakuola yang disebut fagosom.
5.
Pencernaaan (digestion), sel-sel fagosit yang
masih hidup dan yang sudah mati serta sel-sel tubuh yang rusak selanjutnya akan
membentuk nanah. Terbentuknya nanah merupakan indikator bahwa infeksi telah
sembuh.
6.
Pengeluaran (releasing), produk sisa partikel
asing yang tidak dicerna akan dikeluarkan oleh sel fagosit.
2. Sistem Imun Spesifik / Adaptif
- Yaitu sistem pertahanan yang mempunyai kemampuan untuk mengenali benda
asing yang masuk
- Karakteristik : kemampuan merespon berbagai antigen, membedakan antigen asing dengan antigen diri, merespon antigen yang ditemukan sebelumnya dengan memulai respon memori
- Sistem imun akan terbentuk jika ada benda asing
- Yang berperanan : sel limfosit
- Karakteristik : kemampuan merespon berbagai antigen, membedakan antigen asing dengan antigen diri, merespon antigen yang ditemukan sebelumnya dengan memulai respon memori
- Sistem imun akan terbentuk jika ada benda asing
- Yang berperanan : sel limfosit
1.
Cara dalam Sistem Imun Spesifik
Imunitas Humoral/humoral immunity
- Diperankan oleh sel limfosit B
- Dilaksanakan oleh antobodi atau immunoglobulin (Ig),merupakan hasil sekresi sel plasma dan antitoksin
- Menahan serangan mikroba maupun toksinnya
Imunitas Humoral/humoral immunity
- Diperankan oleh sel limfosit B
- Dilaksanakan oleh antobodi atau immunoglobulin (Ig),merupakan hasil sekresi sel plasma dan antitoksin
- Menahan serangan mikroba maupun toksinnya
Sistem Imun Spesifik adalah sistem imun yang
membutuhkan pajanan atau bisa disebut harus mengenal dahulu jenis mikroba yang
akan ditangani. Sistem imun ini bekerja secara spesifik karena respon terhadap
setiap jenis mikroba berbeda. Karena membutuhkan pajanan, sistem imun ini
membutuhkan waktu yang agak lama untuk menimbulkan respon.
Namun jika sistem imun ini sudah terpajan oleh suatu mikroba atau
penyakit, maka perlindungan yang diberikan dapat bertahan lama karena sistem
imun ini mempunyai memory terhadap pajanan yang didapat. Sistem imun ini dibagi
menjadi 2 :
a.
Sistem Imun Spesifik Humoral
Yang paling berperan pada sistem imun spesifik
humoral ini ada Sel B atau Limfosit B. Sel B ini berasal dari sumsum tulang dan
akan menghasilkan sel Plasma lalu menghasilkan Antibodi. Antibodi inilah yang
akan melindungi tubuh kita dari infeksi ekstraselular, virus dan
bakteri, serta menetralkan toksinnya.
b.
Sistem Imun Spesifik Selular
Pada sistem imun ini, sel T atau Limfosit T yang
paling berperan. Sel ini juga berasal dari sumsum tulang, namun dimatangkan di
Timus. Fungsi umum sistem imun ini adalah melawan bakteri yang hidup
intraseluler, virus, jamur, parasit dan tumor. Sel T nantinya akan menghasilkan
berbagai macam sel, yaitu sel CD4+ (Th1, Th2), CD8+, dan Ts (Th3).
Mekanisme Respon Imun
Ketika mikroba masuk ke dalam tubuh manusia, mikroba
tersebut akan melewati 3 lapis pertahanan sistem imun. Pertahanan lapis
pertama berisi sistem imun non-spesifik terutama fisik/mekanis, biokimia, dan
humoral. Pertahanan ini akan mencegah masuknya mikroba masuk ke dalam tubuh.
Pertahanan lapis kedua berisi sistem imun non-spesifik khususnya yang selular.
Pertahanan selular ini nantinya akan mencegah mikroba yang berhasil masuk ke
dalam tubuh dengan menghancurkannya. Pertahanan ketiga adalah sistem imun
spesifik yang telah dibahas di atas. Ini akan menangani mikroba yang masih
belum ditangani oleh sistem imun non-spesifik.
Faktor
yang Mempengaruhi Sistem Imun
Beberapa faktor yang mempengaruhi sistem imun,
yaitu :
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Lingkungan
Macam Immunoglobulin (Ig)
1. Immunoglobulin A/IgA : untuk mencegah masuknya bakteri/virus melalui ajringan epithel (air liur, air mata,kolustrum & susu)
2. Immunoglobulin D/IgD : untuk memicu deferensiasi jaringan limfosit B menjadi sel plasma dan limfosit B memori
3. Immunoglobulin E/IgE : untuk merespon reaksi alergi. Hanya ditemukan pada mammalia, dapat merespon cacing parasit
4. Immunoglobulin G/IgG : untuk menembus placenta membawa kekebalan dari ibu ke janin yaitu pada masa 20 minggu pertama
5. Immunoglobulin M/IgM : merupakan antibodi pertama yang menyerang antigen
1. Immunoglobulin A/IgA : untuk mencegah masuknya bakteri/virus melalui ajringan epithel (air liur, air mata,kolustrum & susu)
2. Immunoglobulin D/IgD : untuk memicu deferensiasi jaringan limfosit B menjadi sel plasma dan limfosit B memori
3. Immunoglobulin E/IgE : untuk merespon reaksi alergi. Hanya ditemukan pada mammalia, dapat merespon cacing parasit
4. Immunoglobulin G/IgG : untuk menembus placenta membawa kekebalan dari ibu ke janin yaitu pada masa 20 minggu pertama
5. Immunoglobulin M/IgM : merupakan antibodi pertama yang menyerang antigen
Mekanisme pembuangan antigen
1. Netralisasi : dengan menetralkan antigen
2. Aglutinasi : dengan penggumpalan
3. Presipitasi : dengan pengendapan
4. Fiksasi komplemen/lisis : dengan lisis/penghancuran antigen
1. Netralisasi : dengan menetralkan antigen
2. Aglutinasi : dengan penggumpalan
3. Presipitasi : dengan pengendapan
4. Fiksasi komplemen/lisis : dengan lisis/penghancuran antigen
Cara dalam Sistem Imun Spesifik
1. Imunitas Seluler/Cellular Immunity
- Perantara oleh sel leukosit
- Diperankan oleh sel limfosit T
- Caranya dengan fagositosis
2.Immunologi
- Perantara sel memori (pada sel limfosit)
- Diperoleh setelah sembuh dari sakit
1. Imunitas Seluler/Cellular Immunity
- Perantara oleh sel leukosit
- Diperankan oleh sel limfosit T
- Caranya dengan fagositosis
2.Immunologi
- Perantara sel memori (pada sel limfosit)
- Diperoleh setelah sembuh dari sakit
Macam Sel Limfosit
1. Limfosit B, terdiferensiasi menjadi :
a. Sel limfosit B memori : menyimpan mengingat antigen yang pernahmasuk ke dalam tubuh
b. Sel limfosit plasma : sel pembentuk antibodi
c. Sel limfosit B pembelah : menghasilkan sel limfosit B dalam jumlah banyak dan cepat
2. Limfosit T, terdiferensiasi menjadi :
a. Sel limfosit T sitotoksik/Killer T cells : menyerang sel tubuh yang terinfeksi patogen
b. Sel limfosit T penolong/Helper T Cells : mengatur sistem imun dan mengontrol kualitas sistem imun
c. Sel limfosit T supresor/Supressor T Cells : mengurangi respon imun jika infeksi berhasil diatasi.
1. Limfosit B, terdiferensiasi menjadi :
a. Sel limfosit B memori : menyimpan mengingat antigen yang pernahmasuk ke dalam tubuh
b. Sel limfosit plasma : sel pembentuk antibodi
c. Sel limfosit B pembelah : menghasilkan sel limfosit B dalam jumlah banyak dan cepat
2. Limfosit T, terdiferensiasi menjadi :
a. Sel limfosit T sitotoksik/Killer T cells : menyerang sel tubuh yang terinfeksi patogen
b. Sel limfosit T penolong/Helper T Cells : mengatur sistem imun dan mengontrol kualitas sistem imun
c. Sel limfosit T supresor/Supressor T Cells : mengurangi respon imun jika infeksi berhasil diatasi.
Jenis – jenis Sistem Imun
1.Aktif
- Dibentuk oleh tubuh karena adanya infeksi antigen
- Macamnya
a. Alami : bila terserang antigen
b. Buatan : bila memasukkan antigen yang dilemahkan
2. Pasif
- Diperoleh dari luar tubuh
- Macamnya
a. Alami : bila bayi mendapatkan imunitas dari ibunya
b. Buatan : bila menyuntikan serum, antibisa, immunoglobin lainnya dari darah orang yang telah kebal. Hanya bertahan beberapa minggu
1.Aktif
- Dibentuk oleh tubuh karena adanya infeksi antigen
- Macamnya
a. Alami : bila terserang antigen
b. Buatan : bila memasukkan antigen yang dilemahkan
2. Pasif
- Diperoleh dari luar tubuh
- Macamnya
a. Alami : bila bayi mendapatkan imunitas dari ibunya
b. Buatan : bila menyuntikan serum, antibisa, immunoglobin lainnya dari darah orang yang telah kebal. Hanya bertahan beberapa minggu
Tahapan Respon Sistem Imun
1. Deteksi dan mengenali benda asing
2. Komunikasi dengan sel lain untuk merespon
3. Rekruitmen bantuan dan koordinasi respon
4. Destruksi atau supresi penginvasi
1. Deteksi dan mengenali benda asing
2. Komunikasi dengan sel lain untuk merespon
3. Rekruitmen bantuan dan koordinasi respon
4. Destruksi atau supresi penginvasi
Disfungsi Sistem Imunitas
1.Hipersensitivitas : respon imun berlebihan terhadap antigen/alergen
2. Autoimun : hilangnya toleransi terhadap sistem imun diri sendiri. Misalnya diabetes melitus (menyerang sel beta pada pankreas), Addison disease (menyerang kelenjar adrenalin), lupus eritemateus (menganggap jaringan sebagai antigen), myasthenia gravis (menyerang sel otot lurik)
3. Defisiensi imun: berkurangnya respon sistem imun. Penyebabnya : obesitas, pengguna alkohol, narkoba, kekurangan nutrisi
4. Defisiensi imun dapatan : chronic granulomatous disease yaitu kemampuan fagosit berkurang. Akibat dari penyakit AIDS atau beberapa tipe kanker
1.Hipersensitivitas : respon imun berlebihan terhadap antigen/alergen
2. Autoimun : hilangnya toleransi terhadap sistem imun diri sendiri. Misalnya diabetes melitus (menyerang sel beta pada pankreas), Addison disease (menyerang kelenjar adrenalin), lupus eritemateus (menganggap jaringan sebagai antigen), myasthenia gravis (menyerang sel otot lurik)
3. Defisiensi imun: berkurangnya respon sistem imun. Penyebabnya : obesitas, pengguna alkohol, narkoba, kekurangan nutrisi
4. Defisiensi imun dapatan : chronic granulomatous disease yaitu kemampuan fagosit berkurang. Akibat dari penyakit AIDS atau beberapa tipe kanker
Soal
1.
Garis pertahanan pertama pada system pertahanan
tubuh nonspesifik adalah…
A. kulit dan membrane mukosa
B. kulit dan sel fagosit
C. protein anti mikroba dan membrane mukosa
D. limfosit dan antibody
E. kulit dan antibody
A. kulit dan membrane mukosa
B. kulit dan sel fagosit
C. protein anti mikroba dan membrane mukosa
D. limfosit dan antibody
E. kulit dan antibody
Jawaban :
A
2.
Sistem
kekebalan tubuh nonspesifik internal sangat tergantung pada…
A. sel limfosit B
B. limfosit T
C. antibody
D. lisozim
E. sel fagosit
A. sel limfosit B
B. limfosit T
C. antibody
D. lisozim
E. sel fagosit
Jawaban
: E
3.
Mekanisme
sistem kekebalan tubuh dalam melindungi tubuh dari serangan mikrobia penyebab penyakit
(pathogen) menggunakan komponen berikut ini, kecuali . . .
A.
Limfosit
B.
Monosit
C.
Mastosit
D.
Trombosit
E.
Protein
antimikrobia
Jawaban : D
4.
Sel T supresor
merupakan tipe limfosit yang berfungsi . . .
A.
Membentuk
antibody
B.
Menghentikan
respons imun
C.
Menyerang
pathogen yang masuk ke dalam tubuh
D.
Menstimulasi
pembentukan sel T lainnya dan sel B plasma
E.
Mengingat
antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh
Jawaban : B
5.
Antibody dalam
tubuh dihasilkan oleh sel limfosit tipe . . .
A.
Sel B plasma
B.
Sel T supresor
C.
Sel B pembelah
D.
Sel T
pembantu
E.
Sel T
pembunuh
6.
Apa yang
dimaksud dengan vaksinisasi . . .
A.
Membunuhan
pathogen
B.
Proses
pemberian vaksin ke tubuh
C.
Menyalurkan
pathogen
D.
Merusak tubuh
pathogen
E.
Semua jawaban
salah
Jawaban : B
7.
Fungsi dari sel
B pembelah adalah . . .
A.
Membentuk
antibody
B.
Mengingat
antigen yang pernah masuk
C.
Membentuk sel B
plasma dan sel B pengingat
D.
Menyerang
pathogen
E.
Menurunkan
produksi antibody
Jawaban : C
8.
Suatu mekanisme
pertahanan yang dilakukan oleh sel-sel fagosit dengan jalan mencerna
mikrobia/partikel asing disebut . . .
A.
Antibody
B.
Limfosit
C.
Inflamasi
D.
Fagositosis
E.
Interferon
Jawaban : D
9.
Autoimunitas
mengakibatkan beberapa penyakit di bawah ini, kecuali . . .
A.
Diabetes
mellitus
B.
Myasthenia
C.
Addison’s
disease
D.
Lupus
E.
Aids
Jawaban : E
10.
Beberapa cara
kerja antibody, di antara pilihan di bawah mana yang berfungsi menghalangi
tempat pengikatan virus adalah . . .
A.
Fiksasi
B.
Vaksinasi
C.
Prespitasi
D.
Netralisasi
E.
Aglutinasi
Jawaban : D
11.
Kekebalan
seluler melibatkan sel T yang bertugas . . .
A.
Menyerang sel
–sel tubuh yang terinfeksi
B.
Memakan
pathogen
C.
Menghancurkan
patugen
D.
Menghambat
pathogen
E.
Semua jawaban
salah
Jawaban : A
12.
Sekelompok antimikroba yang terdiri atas 21
protein serum dan termasuk ke dalam pertahnan nonspesifik dikenal dengan nama…
A. system kekebalan
B. system komplemen
C. interferon
D. antigen
E. Antibody
A. system kekebalan
B. system komplemen
C. interferon
D. antigen
E. Antibody
Jawaban : C
13.
Molekul asing yang mendatangkan suatu respon
spesifik dari sitem kekebalan tubuh disebut….
A. pirogen
B. limfosit T penolong
C. limfosit B
D. antigen
E. antibody
Jawaban : D
A. pirogen
B. limfosit T penolong
C. limfosit B
D. antigen
E. antibody
Jawaban : D
14.
Perkembangan limfosit T terjadi di sumsum
tulang, sedangkan pematangannya terjadi di…
A. sumsum tulang
B. pembuluh darah
C. kelenjar timus
D. sel induk
E. jaringan limfa
Jawaban : C
A. sumsum tulang
B. pembuluh darah
C. kelenjar timus
D. sel induk
E. jaringan limfa
Jawaban : C
15.
Jenis limfosit T yang berfungsi menghancurkan
sel yang telah terinfeksi adalah…
A. Limfosit T penolong
B. Limfosit T sitotoksik
C. Limfosit T supresor
D. Limfosit T memori
E. Limfosit T helper
A. Limfosit T penolong
B. Limfosit T sitotoksik
C. Limfosit T supresor
D. Limfosit T memori
E. Limfosit T helper
Jawaban : B
16. Respon
kekebalan yang bukan termasuk mekanisme pembuangan antigen oleh antibody…
A. kekebalan seluler
B. kekebaln humoral
C. kekebalan buatan
D. kekebalan pasif
E. kekebalan nonspesifik
A. kekebalan seluler
B. kekebaln humoral
C. kekebalan buatan
D. kekebalan pasif
E. kekebalan nonspesifik
Jawaban : A
17. Masing-masing
limfosit yang berinteraksi dengan antigen akan berdiferensiasi menjadi...
A. Sel
efektor dan sel fagosit
B. Sel
efektor dan sel memori
C. Sel
B dan sel T
D. Sel
memori dan sel fagosit
E. Sel
efektor dan sel B
Jawaban
: C
18. Pemberian
vaksin merupakan upaya membentuk kekebalan...
A. Aktif
almi
B. Pasif
alami
C. Aktif
buatan
D. Pasif
buatan
E. Seluler
Jawaban
: C
19. Respon
berlebihan terhadap suatu antigen yang masuk ke dalam tubuh disebut...
A. Alergi
B. Autoimunitas
C. Hipersensitif
D. Myasthenia
gravis
E. Addison’s
disease
Jawaban
: A
20. Produksi
antibodi monocional yang merupakan hasil pemanfaatan salah satu cabang bioteknologi,
yaitu...
A. Teknologi
enzim
B. Teknologi
hibridoma
C. Teknologi
DNA rekombinan
D. Teknologi
reproduksi
E. Kultur
jaringan
(SPMB,
2002)
Jawaban
: B
Comments
Post a Comment